Hasil Riset Pemerintah Tetap Dibutuhkan Swasta
Kediri (31/10) – PT. Wiji Nusantara Makmur (WINMAR) mengungkapkan bahwa hasil riset dari Lembaga Riset Pemerintah tetap diperlukan hadir untuk Perusahaan swasta. Demikian Eko Widyastomo, Direktur Utama WINMAR saat menerima verifikasi lapang dari Tim Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH). Nuning menanggapi positif akan pernyataan tersebut sebagaimana Balainya memiliki tugas pengelolaan hasil. Diungkapkan oleh Nuning bahwa diperiode sebagai Balitbangtan, telah diperoleh sebanyak 37 varietas jagung dan 17 diantaranya telah dilisensi dan saat ini tentunya sejumlah varietas-varietas tersebut masih diperlukan dalam skala keunggulan dan spesifikasi yang berbeda, jelas Nuning.
Verifikasi lapang di Lokasi Perusahaan WINMAR hari ini dilakukan untuk melihat komitmen dari calon pelisensi dan pada tahun ini baru sekitar 3 perusahaan pelisensi dan ini menunjukkan selektifnya pemberian lisensi yang diberikan, demikian Nuning menjelaskan. Presentasi company profile dan verifikasi lapang dengan melihat fasilitas sarana prasarana dan SDM yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan berkomitmen dalam melakukan produksi, jelas Nuning.
Presentasi Company Profile dan rencana bisnis diikuti secara hybrid oleh Kepala Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Serealia (BRMP Tanaman Serealia) dan Tim sebagaimana varietas yang diinginkan untuk dilisensi adalah NASA 29, JH 37 dan Jharing 1 sebagaimana varietas yang terakhir ini adalah jagung komposit yang tidak ber-PVT. Dijelaskan oleh Eko bahwa WINMAR berkeinginan untuk memproduksi jagung komposit atas potensinya sebagai hijauan dan mengisi kebutuhan Greenfield, jelas Eko optimis.
WINMAR yang didirikan berdasarkan atas 3 pendirinya yang memiliki nasionalisme ini berkeyakinan dan memiliki kemampuan produksi dan pengalamannya selama ini adalah memproduksi banyak brand telebih sejak Juni kemarin perusahaannya telah mengantungi sertifikat ISO 9001:2015 dan mampu melabeli produknya secara mandiri, jelas Tonny selaku quality control process dari benih yang diproduksi WINMAR.
Dr. Amin Nur, Kepala BRMP Tanaman Serealia bahwa saat ini dirinya tengah memproduksi 7 ton kebutuhan parent seed dan dirinya menginfokan ketersediaan NASA 29 dan Jaring, bahkan juga varietas BIMA 20, jelasnya. Mendengar bahwa varietas BIMA sedang diproduksi, WINMAR menyatakan ketertarikannya karena meyakini adanya pasar atas varietas tersebut. Hal lain disampaikan Kepala BRMP Tanaman Serealia atas kebutuhan dilakukan kembali sosialisasi pelaksanaan lisensi dan terutama untuk Satker memahami potensinya. Dirinya dan juga Balainya menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah kewajiban sebagai instansi pelayanan publik, jelas Amin.
Dari hasil verifikasi lapang dilokasi Gudang yang mampu memproduksi 265 ton per 2 minggu memperkuat potensi dan kemampuan produksi yang dilakukan oleh WINMAR. Dari pertemuan dan verifikasi hari ini disebutkan bahwa ada salah satu mekanisme yang baru yang berpotensi dilakukan mendukung tusi BRMP Tanaman Serealia berkaitan dengan ‘penyebarluasan hasil’ dan untuk BRMP PH dalam mendukung tusi ‘pemanfaatan dan pengendalian’, sehingga dengan mengenakan tarif lisensi Rp nol pada jagung komposit meskipun tidak ber-PVT akan memudahkan pengawasan mutu dan kualitas benih, disamping juga mempermudah pengawasan penyebaran varietas hasil penjualan WINMAR nantinya, demikian Nuning menutup dengan harapan agar di tahap proses selanjutnya adalah dilakukan mediasi untuk naskah kontrak kerja sama lisensi setelah dilakukan mediasi dengan BRMP Tanaman Serealia.